Selasa, 20 Maret 2012

Album Ke 7 Kerispatih Bertajuk Melekat Di Jiwa, Bukan Sekedar Album Biasa


Siap sudah album terbaru sekaligus album ke-7 Kerispatih. Bagi Badai dan rekan-rekannya, album bertajuk “Melekat di Jiwa” ini bukan saja merupakan album album pembuktian, tapi kepastian bahwa Kerispatih masih terus hidup dengan karya-karya mereka. Tak salah jika Kerispatih menyebut album ini sebagai sebuah album luar biasa, sangat spesial dalam proses panjang penggarapannya.
“Jujur, album ini adalah hadiah bagi Mahapatih (sebutan  untuk penggemar setia Kerispatih), dan mereka yang tetap percaya kepada Kerispatih. Kami dibentuk untuk menjadi band yang semakin dewasa dan legowo dalam segala hal,” kata Badai, keyboardist sekaligus motor penggerak Kerispatih.
Album ini berisi 14 buah lagu terbaru Kerispatih dengan single perdana berjudul “Melekat di Jiwa”. Album yang covernya digarap oleh Badai ini, diawali dengan opening “Unforgetabble Journey 2003-2011”. Inilah medley 6 hits terbesar Kerispatih dengan format piano dan orkestrasi megah. Selanjutnya ada lagu “Perjuangan Belum Selesai”, “Melekat di Jiwa”, “Kau dan Dia”, “Lihat Hatiku”, “Karena Mereka Selalu Ada”, “Jangan Pergi Lagi”, “Sudah Jalan Kita”, “Mendewasakanku”, “Selalu Setia Untuknya”, “Bukan Ukuran Cinta Matiku”, “Mengalahkan Hati”, “Telah Menyesal”, dan “Kita Satu”.
Banyak hal baru yang coba dihadirkan Kerispatih lewat album ini. Pada lagu “Karena Mereka Selalu Ada” misalnya, materi yang direkam dalam  bentuk format live concert. Kerispatih tampaknya ingin menggambarkan suasana tanpa jarak dengan para penggemar mereka. Lagu ini memang secara khusus dipersembahkan Kerispatih untuk Mahapatih. Yang tak kalah menarik adalah single pertama di album ini, yakni “Melekat di Jiwa”. Lagu ini dibuka dengan prolog obrolan antara sepasang kekasih tanpa status dalam sebuah mobil. Dan obrolan pasaangan yang saling mencintai itu sengaja direkam secara live.
Tak hanya sampai di situ. Lewat lagu “Bukan Ukuran Cinta Matiku” dan “Selalu Setia”, Fandi sebagi vokalis Kerispatih dipasang berduet dengan Badai. Bahkan, pada lagu “Mengalahkan Hati”, Badai dipercaya untuk bernyanyi solo. Menurut Badai, hal ini sengaja dilakukan agar kemasan musik dan ambience album Kerispatih “Melekat di Jiwa” betul-betul berbeda dari album-album Kerispatih sebelumnya.  Album ini juga semakin kaya dengan tambahan Saunine Orchestra, Hyper Sax Brass Section dan Improptu Choir.
Sampai sejauh itu,  Badai dan rekan-rekannya tetap tak dapat melepaskan pertanyaan banyak pihak soal kemampuan Fandi memberi warna baru bagi Kerispatih paska Sammy. Soal ini, Badai mengaku membuat semua lagu Kerispatih di album ini menjadi milik Fandi  secara vokal. Kondisi ini, sekali lagi diakui Badai, terkadang membuatnya harus banyak berpikir karena perubahan bukanlah hal yang mudah. Untuk itu, Badai banyak berdiskusi dengan rekan-rekannya juga sejumlah musisi guna mendapatkan format yang tepat bagi karakter baru Kersipatih. Semua lagu dalam album ini direkam di studio Badai, dan Fandi sangat diberikan keleluasaan untuk bernyanyi lepas. Dalam konetks tersebut, Badai (keyboard dan music director), Arief (gitar), Andhika (bas) dan Anton (drum) mengambil posisi sebagai filtrasi kepada Fandi.
“Meski  untuk lebih mendapatkan soul bernyanyi, ada beberapa bagian yang masih saya direct. Tapi, Fandi cepat sekali beradaptasi dengan musik Kerispatih. Dia juga memiliki mental baja. Lewat proses yang tidak mudah, inilah yang kami perlukan sebagai sosok baru Kerispatih,” terang Badai.
NAGASWARA sendiri memasang lagu “Melekat di Jiwa” sebagai first single  di album ini dengan beberapa catatan. Lagu ini dianggap sangat berbeda dari hits-hits Kerispatih sebelumnya. Beat-nya lebih medium, temanya juga termasuk unik karena menggambarkan persoalan cinta yang tak bisa saling memiliki namun juga senang karena tidak akan kehilangan orang yang dicintai. Lagu ini jauh dari kata “mellow”, tapi tetap romantis ala Kerispatih. Secara kesluruhan, album ini menyerap energi semua personil Kerispatih saat penggarapannya. Alasan ini pula yang membuat Kerispatih menyebut “Melekat di Jiwa” bukan sekadar album biasa.

0 komentar:

Posting Komentar